Implementasi Aspek Perkembangan
IMPLIKASI ASPEK PERKEMBANGAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
disusun oleh :
Alvi Nafisa Adillah | (21112366) |
Aulia Himma Sabila | (21112342) |
Priya Nugraha | (21112338) |
Khoirul Anaam Sudarsono | (21112339) |
Awalia Rahmah Nurul Janah | (21112340) |
- PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses yang sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik yang sempurna, baik dalam segi pengetahuan, perasaan, dan perbuatan agar menjadi manusia yang sempurna karena secara umum tujuan pendidikan adalah menolong anak mengembangkan potensinya dengan baik.
Pemahaman terhadap konsep perkembangan peserta didik mutlak diperlukan oleh calon pendidik, hal ini bertujuan agar anak dapat berkembang secara baik, tidak hanya kepribadiannya tetapi juga kemampuannya melakukan sesuatu sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
Seorang guru akan dapat melakukan bimbingan yang tepat jika memahami tingkat perkembangan anak karena tanpa mengenal pola perkembangan anak, mustahil akan dapat membuat rencana yang efektif dalam mengadakan perubahan dari anak itu sendiri.
Makalah ini akan membahas implikasi dari aspek-aspek perkembangan anak dalam proses pembelajaran, yang mencakup perkembangan fisik motorik, perkembangan sosial, perkembangan kognitif, perkembangan emosi, perkembangan bahasa, perkembangan moral, dan perkembangan agama.
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi implikasi adalah suasana terlibat atau keterlibatan. Sehingga kata imbuhan seperti berimplikasi atau mengimplikasikan dimaknai sebagai membawa keterlibatan atau terlibat dengan sesuatu hal.
- PEMBAHASAN
- Perkembangan Fisik Motorik
Dilihat dari perkembangan fisik motorik, anak dituntut untuk menguasi keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik motorik. Keterampilan-keterampilan tersebut terdiri atas keterampilan menangkap, melempar, menendang, berguling, berenang, dan mempergunakan alat-alat permainan yang sederhana.
Implikasi pada pekembangan ini adalah sebagai berikut:
- Perlu makanan yang bergizi, cukup banyak istirahat, dan aktivitas ramai berselang-seling dengan aktivitas tenang.
- Perlu melatih fisik anak, melalui permainan sepak bola atau permainan lain, berenang, dsb.
- Permainan dibutuhkan sebagai selingan belajar, bekerja, dan bermain, kegaiatan-kegiatan harus seimbang.
- Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, baik orang tua, sanak keluarga, orang dewasa lainnya atau teman sebayanya. Apabila lingkungan sosial tersebut memfasilitasi atau memberikan peluang terhadap perkembangan anak secara positif, maka anak akan dapat mencapai perkembangan sosialnya lebih matang.
Implikasi pada pekembangan ini adalah sebagai berikut:
- Carilah kontak yang baik dengan orang tua dengan mengunjungi keluarga mereka.
- Berilah banyak kesempatan untuk bergaul dengan teman sebaya agar saling mengerti.
- Guru harus dekat dengan anak-anak, bila mereka bertengkar, ia perlu berfungsi sebagai penengah.
- Ajarilah mereka untuk mengerti anak kecil.
- Ajarkan kerjasama karena belum waktunya untuk mengadakan banyak perlombaan.
- Perkembangan Kognitif
Pada tahap perkembangan kognitif, memungkinkan anak memperoleh ilmu pengetahuan serta menggunakan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh untuk dihubungkan dengan lingkungan dan masalah-masalah yang terjadi di sekitar anak.
Implikasi perkembangan ini ditandai dengan tiga kemampuan atau kecakapan baru yaitu mengkalisifikasikan (mengelompokkan), menyusun, atau mengasosiasikan (menghubungkan atau menghitung) angka-angka atau bilangan, dan kegiatan yang berkaitan dengan perhitungan angka, seperti menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Disamping itu, anak sudah memiliki kemampuan memecahkan masalah.
- Perkembangan Emosi
Perkembangan emosi merupakan perkembangan yang terjadi pada anak ditandai dengan dorongan dan minat untuk mencapai atau memiliki sesuatu yang disebabkan kebutuhan berbagai dorongan dan minat. Hal itu, karena menginjak usia sekolah perkembangan emosi pada anak diarahkan agar anak dapat merespon sesuatu lebih banyak dilakukan dengan penalaran dan pertimbangan-pertimbangan objektif didukung dengan dorongan emosional yang mempengaruhi pemikiran-pemikiran dan tingkah lakunya.
Implikasi perkembangan emosi anak adalah sebagai berikut:
- Usahakan suasana yang tenang, ramah dengan tidak tidak boleh ditertawakan jika melakukan kesalahan.
- Berilah tugas yang tidak terlalu sulit dengan memberi sifat berani pada anak dalam segala hal yang terasa sulit.
- Ajarilah anak bekerja dengan tenang dengan menyelesaikan apa yang dimulai dengan teliti.
- Membetulkan fakta tanpa mempermalukan anak dalam menyelesaikan tugas mereka.
- Ajarilah anak untuk mengekspresikan rasa sayang dan juga menolong kawan dalam kesulitan, termasuk orang tua.
- Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa adalah perkembangan aspek-aspek yang penting dalam perkembangan anak karena aspek-aspek bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai fungsi sosial karena termasuk dalam jaringan sosial dan bahasa mempunyai fungsi-fungsi ekspresif.
Implikasi dalan perkembangan bahasa anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan kebahasaan anak, dimulai dari umur 1 tahun dan selesai pada ± tahun ke-4 dan tahun ke-5 sebagai awal dari pekembangan anak. Perkembangan bahasa anak sangat berguna bagi guru dalam mengembangkan bahasa pertama (bahasa ibu) sebagai landasan dalam memberikan materi pelajaran karena berhubungan dengan penggunaan bahasa kedua. Hal itu karena perkembangan bahasa anak berada pada tingkat: a) Membuat kalimat yang lebih sempurna, b) Membuat kalimat majemuk, dan c) Menyusun dan mengajukan pertanyaan.
- Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah perkembangan moral anak yang merupakan hal yang sangat penting bagi perkembangan kepribadian dan sosial anak dalam kehidupannya sehari-hari. Pada perkembangan moral, merupakan perkembangan yang harus diperhatikan dalam perkembangan anak karena dalam pergaulannya sehari-hari anak akan berhubungan dengan orang lain. Pada hakekatnya pada perkembangan ini anak telah mengenal konsep moral (menganal benar salah atau baik-buruk) dimulai dari lingkungan keluarga.
Impliksi perkembangan ini adalah guru mengarahkan anak didiknya untuk melakukan kebaikan dan selalu menanamkan kejujuran. Pada tahap perkembangan ini anak sudah mengetahui peraturan dan tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosial, serta mengasosiasikan perbuatannya dengan lingkungan di sekitarnya. Misalnya perbuatan nakal, jujur, adil serta sikap hormat baik terhadap orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya.
- Perkembangan Agama
Perkembangan keagamaan anak merupakan fitrah manusia untuk mengenal Tuhannya. Fitrah untuk beragama merupakan kemampuan dasar manusia yang mempunyai kemungkinan untuk berkembang secara alami. Namun proses perkembangannya tergantung proses pendidikan yang diterimanya.
Implikasi perkembangan agama pada anak dalam proses pendidikan, sekolah atau guru harus menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini dengan menyusuaikan tingkat perkembangan anak termasuk sekolah juga harus memfasilitasi kegiatan keagamaan termasuk mengaitkan kegiatan pendidikan dengan kegiatan keagamaan atau nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan faktor lain yang harus dipertimbangkan adalah aspek usia, aspek fisik, dan aspek psikis.
- PENUTUP
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwasanya guru harus mengimplikasikan atau melibatkan seluruh aspek perkembangan anak dalam proses pembelajaran, baik itu aspek perkembangan fisik motorik, perkembangan sosial, perkembangan kognitif, perkembangan emosi, perkembangan bahasa, perkembangan moral, maupun perkembangan agama.
Dengan mengimplikasikan seluruh aspek ini dalam proses pembelajaran, diharapkan dapat mendongkrak perkembangan peserta didik menjadi lebih baik lagi.
0 comments